Sponsored
  • Home
  • About
  • Contact
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Cyber
Youtube
Facebook
Instagram
Telegram
Gaza MediaNewsPaperthe art of publishing
Gaza MediaGaza Media
0
14
Para demonstran pro-Palestina memegang bendera dan spanduk di luar studio televisi RTE (Radio Telefis Eireann), sebuah lembaga penyiaran publik Irlandia, saat para demonstran menyerukan boikot Irlandia terhadap Kontes Lagu Eurovision 2026 jika ada partisipasi Israel, di Dublin, Irlandia, 1 November 2025. (Foto Arsip Reuters)

Irlandia, Belanda, Spanyol, dan Slovenia memutuskan untuk memboikot Kontes Lagu Eurovision 2026 setelah Israel dipastikan tetap diizinkan berpartisipasi meski dituduh melakukan genosida dan pelanggaran berkelanjutan di Jalur Gaza yang diblokade.

Sekretaris Jenderal penyiar publik Spanyol RTVE, Alfonso Morales, dalam pernyataan resminya menyebut bahwa situasi di Gaza—meski ada gencatan senjata dan proses perdamaian—serta penggunaan ajang tersebut untuk kepentingan politis oleh Israel, membuat Eurovision kian sulit dipertahankan sebagai acara budaya yang netral.

Spanyol merupakan salah satu dari “big five”, yakni negara-negara penyumbang dana terbesar bagi European Broadcasting Union (EBU), yang otomatis lolos ke putaran final Eurovision.

Penyiar publik Irlandia, RTE, juga mengumumkan tidak akan ikut serta maupun menyiarkan Eurovision 2026.
“Partisipasi Irlandia tidak dapat dibenarkan mengingat besarnya korban jiwa di Gaza dan krisis kemanusiaan yang terus mengancam warga sipil,” demikian pernyataan RTE.

Dari Belanda, penyiar AVROTROS menyatakan bahwa keikutsertaan Israel “tidak lagi sejalan dengan tanggung jawab kami sebagai lembaga penyiaran publik.”

Gelombang penarikan diri ini terjadi setelah anggota EBU menyetujui aturan pemungutan suara yang lebih ketat, menyusul tuduhan bahwa Israel memanipulasi suara untuk menguntungkan kontestannya.

“Eurovision menjadi acara yang terbelah,” kata Paul Jordan, pakar Eurovision yang dikenal sebagai “Dr. Eurovision”. “Slogannya ‘United by Music’, tetapi kenyataannya terbelah oleh politik. Keadaannya semakin berantakan dan beracun.”

Kepala penyiar nasional Slovenia, RTV Slovenija, Natalija Gorscak, juga mengonfirmasi penarikan negaranya.
“Kami tidak akan ikut serta di Eurovision bila Israel ada di sana. Atas nama 20.000 anak yang tewas di Gaza,” ujarnya.

Edisi ke-70 Eurovision dijadwalkan berlangsung di Wina pada Mei mendatang, mempertemukan puluhan negara untuk memperebutkan gelar musik tahunan benua Eropa.
Meski berupaya menempatkan musik pop di atas politik, ajang ini berkali-kali terseret dinamika global. Rusia dikeluarkan pada 2022 setelah invasi ke Ukraina.

Perang Israel di Gaza menjadi tantangan terbesar ajang tersebut, dengan aksi protes pro-Palestina mewarnai dua kontes terakhir di Basel, Swiss, dan Malmo, Swedia.
Konflik ini juga memicu perbedaan sikap di antara lembaga penyiaran Eropa. Austria—yang akan menjadi tuan rumah setelah kemenangan JJ dengan lagu “Wasted Love”—mendukung keikutsertaan Israel. Jerman disebut mengambil posisi serupa.

Sementara itu, Islandia, Irlandia, Belanda, Slovenia, dan Spanyol termasuk negara yang menyatakan siap menarik diri bila Israel tetap diizinkan tampil.

Para penentang keikutsertaan Israel mengkritik keras operasi militer di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 70.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta menghancurkan infrastruktur sipil seperti rumah sakit, sekolah, tempat ibadah, dan dapur umum. Sejumlah pakar, termasuk yang ditunjuk badan PBB, menilai bahwa serangan Israel tersebut melampaui ambang batas tindakan genosida.

Share
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
    Previous article
    Analis: Gofman pimpin Mossad karena loyalitas bukan kompetensi
    Next article
    ANALISA – Kematian Abu Syabab tunjukkan Israel tak bisa kontrol Gaza
    Pizaro Idrus
    Pizaro Idrus
    Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
    ARTIKEL TERKAIT
    Analisis dan Opini

    ANALISA – Kematian Abu Syabab tunjukkan Israel tak bisa kontrol Gaza

    06/12/2025
    Berita

    Analis: Gofman pimpin Mossad karena loyalitas bukan kompetensi

    06/12/2025
    Berita

    Warning – nyawa Barghouti di ujung tanduk

    06/12/2025
    - Advertisment -spot_img

    Terpopuler

    ANALISA – Kematian Abu Syabab tunjukkan Israel tak bisa kontrol Gaza

    06/12/2025

    Analis: Gofman pimpin Mossad karena loyalitas bukan kompetensi

    06/12/2025

    Warning – nyawa Barghouti di ujung tanduk

    06/12/2025

    Delapan negara Arab dan Islam tolak segala upaya usir rakyat Palestina

    06/12/2025
    Load more
    Advertisement