Pasokan Air Baku Terancam Dihentikan, Menhut SP3 PDAM Tirta Kamuning

Kasub Litbang Perumda Tirta Kamuning, Atang Kardewa
Kasub Litbang Perumda Tirta Kamuning, Atang Kardewa
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Kabar mengejutkan kembali menyelimuti Perusahaan Unum Daerah Air Minum Tirta Dharma Ayu (Perumdam TDA) Kabupaten Indramayu.

Pasalnya, Perumda Tirta Kamuning Kuningan yang selama ini menjadi penyuplai air baku untuk wilayah Indramayu timur (Kecamatan Kedokan Bunder, Karangampel dan Krangkeng) dikabarkan mendapat masalah serius dengan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.

Bahkan lewat surat resmi, Kementerian Kehutanan memberikan surat peringatan ketiga (SP-3) pada Perumda Tirta Kamuning terkait kewajiban perizinan berusaha pemanfaatan jasa lingkungan air/energi air.

Baca Juga:Symphony of Giving: Cakra Khan Bakal Bikin Kejutan di Malam Tahun Baru Bandung? Ini Bocorannya!Ratu Pupuk Indonesia: Rahasia di Balik Ketahanan Pangan Nasional

Surat dari Kementerian Kehutanan bernomor S. 480/KSDAE/PJL/KSA.04/11/2025 itu di kirim ke Perumda Tirta Kamuning bertiti mangsa 17 Nopember 2025 tersebut sebagai warning keras, karena jika dalam waktu 30 hari kedepan (17 Desember 2025) pihak Perumda Tirta Kamuning belum bisa memenuhi ijin pemanfaatan lingkungan, seluruh kegiatan operasi agar diberhentikan sementara.

Himbauan penghentian operasi ini merujuk pasal 73 ayat 4 peraturan Menteri LHK Nomor P. 18/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2019 tentang pemanfaatan air dan energi air di suaka margasatwa, taman wisata alam, taman nasional dan taman hutan raya.

Surat dari Kementerian Kehutanan Republik Indonesia yang salinannya diterima media juga secara jelas menegaskan PDAM Tirta Kamuning belum memenuhi kewajiban perizinan berusaha melaksanakan kegiatan pemanfaatan jasa lingkungan air/energi air secara nyata dilapangan.

Kasub Litbang Perumda Tirta Kamuning, Atang Kardewa yang ditemui di kantornya di Kuningan, Jumat (5/12) membenarkan jika pihaknya menerima SP-3 dari Kementerian Kehutanan.

Namun surat teguran itu tidak berpengaruh untuk suplai air baku ke wilayah Indramayu karena beda lingkungan mata air. Teguran itu untuk pemanfaatan lahan wilayah Cigorowong. Sementara untuk suplai air baku wilayah Indramayu mengambil dari mata air Talaga Remis, Talaga Nilem, Kaduela dan Cicereum.

Terkait belum terpenuhinya kebutuhan untuk Indramayu 405 liter perdetik, itu juga sudah tertuang di MoU, karena untuk tahun pertama 2025 dan 2026 memang pihak Perumda Tirta Kamuning hanya mampu maksimal 100 liter perdetik.

“Jadi tolong siapapun kalau komentar yang benar jangan merugikan pihak lain. Sesuai MoU faktanya begitu, kalau ngomong narasi yang benar, bukan tidak bisa memenuhi kebutuhan Indramayu, tapi melaksanakan sesuai perjanjian, baca MoU nya pak. Lagian pembayaran air baku itu dibayar sesusai yang dipakai, urusan merugi itu beda cerita tergantung internal manajemen,”sindir Atang seolah merujuk pernyataan Dirut Perumdam TDA, H. Nurpan yang dilansir beberapa media online.

0 Komentar

7 Makanan dan Minuman yang Bagus sebagai Sumber Vitamin D, Cegah Defisiensi!

JABAR EKSPRES – Ada sejumlah makanan dan minuman yang bagus sebagai sumber vitamin D demi mencegah defisiensi vitamin tersebut dalam...

UBK Bersama Kader Jambelaer Kembangkan Minuman Herbal Berbasis TOGA

JABAR EKSPRES – Tim dosen Universitas Bhakti Kencana (UBK) melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) yang berfokus pada pemberdayaan kader...

Transportasi Jawa Belum Merata, Bandung Masuk Sorotan Soal Wacana Kereta Cepat ke Surabaya

JABAR EKSPRES – Wacana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya kembali mengemuka, namun akademisi transportasi Djoko Setijowarno menilai kebutuhan transportasi di Jawa,...

Masih Minat MPV Bermesin Bandel dan Powerful? Cek Harga Bekas Isuzu Panther Terbaru

JABAR EKSPRES – Anda yang masih tertarik membeli mobil MPV yang dikenal bermesin bandel dan bertenaga, Isuzu Panther, bisa cek...

Gandeng Muhammadiyah, BSI Percepat Penyaluran Bantuan untuk Korban Bencana di Aceh

JABAR EKSPRES – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) bersinergi dengan BSI Maslahat bergerak cepat merespons bencana hidrometeorologi yang melanda...