Sukses

-->

Peran Penting Gas Jadi Penopang Hilirisasi Industri Strategis

Suplai gas akan berkembang lebih cepat dibanding permintaan, dengan pertumbuhan suplai mencapai 7 persen per tahun

Diterbitkan 06 Desember 2025, 21:10 WIB
Share
Copy Link
Batalkan

Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang Indonesia (KADIN) menilai, keberlanjutan pembangunan akan sangat dipengaruhi ketersediaan energi khususnya gas bumi. Oleh karena itu, perbincangan terkait gas tidak bisa lagi dipandang sebagai isu teknis semata. 

Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aryo Djojohadikusumo menilai gas semakin strategis bagi masa depan Indonesia. Pasalnya, gas kini berada di jantung agenda ketahanan pangan dan ketahanan energi nasional.

“Tidak mungkin ada ketahanan pangan tanpa pupuk, dan tidak mungkin ada pupuk tanpa gas,” ujarnya dikutip dari Antara Sabtu (6/12/2025)

Aryo pun mengingatkan bahwa gas akan menjadi sekitar seperempat bauran energi dalam RUPTL 10 hingga 15 tahun mendatang, terutama untuk menopang hilirisasi industri strategis yang tengah dikejar pemerintah.

“Oleh karena itu, ketersediaan gas akan menentukan keberlanjutan sejumlah prioritas pembangunan,” kata Aryo.

Urgensi yang sama disuarakan Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno yang menekankan bahwa ketahanan energi dan ketahanan pangan merupakan dua prioritas utama pemerintahan saat ini. Keduanya memiliki benang merah yang sama dan titik krusialnya adalah gas.

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tinggi, industrialisasi besar-besaran, serta produksi pupuk dan energi yang stabil.

"Semua itu, hanya mungkin dicapai bila pasokan gas aman dan infrastrukturnya siap," ungkap dia.

 

2 dari 3 halaman

Kesiapan Pasokan

Direktur Perencanaan Strategis, Portofolio, dan Komersial Pertamina Hulu Energi (PHE) Edy Karyanto menjelaskan, pihaknya memetakan kebutuhan 136 konsumen perjanjian jual beli gas (PJBG), serta proyeksi dari lapangan baru dan yang sedang dikembangkan.

“Demand kita 2.600 MMSCFD, sementara kapasitas lifting hanya 2.000. Tahun ini shorted, 2026 shorted, bahkan sampai 2034,” ujarnya.

Ia mengimbuhkan, meskipun secara nasional terlihat potensi oversupply dari project baru, realitas infrastruktur dan alokasi ekspor membuat pasokan domestik tetap ketat. “Ada hal-hal yang harus dikolaborasikan, dari kebijakan sampai kesiapan infra,” katanya.

Pembahasan mengenai prospek pasokan juga diperkaya paparan Partner EY-Parthenon EY Indonesia Eric Listyosuputro. Menurutnya, tren global sebenarnya memberikan kombinasi peluang dan tantangan bagi Indonesia.

 

 

3 dari 3 halaman

Suplai Gas

Ia menjelaskan bahwa secara global, suplai gas akan berkembang lebih cepat dibanding permintaan, dengan pertumbuhan suplai mencapai 7 persen per tahun yang sebagian besar berasal dari Amerika Serikat, Kanada, dan Qatar.

Sementara itu, permintaan tumbuh sekitar 2 persen per tahun, dan Asia termasuk Indonesia menjadi kawasan dengan pertumbuhan tertinggi.

“Gas ini bukan hanya transisi tetapi transisi jangka panjang,” ujarnya merujuk kepada peran gas dalam menurunkan emisi industri berat hingga 40–60 persen dibandingkan dengan batu bara," tutup dia.

 

Septian DenyTim Redaksi
Share
Copy Link
Batalkan
Lagi Diskon Harbolnas 12.12
Lihat Selengkapnya
EnamPlus

INFO LOWONGAN KERJA

Berita Terkini

Lihat Semua
-->