Sukses

-->

Korban Tewas Banjir Sri Lanka Tembus 607, Peringatan Longsor Masih Berlaku

Sementara itu, 214 orang di Sri Lanka dilaporkan masih hilang.

Diterbitkan 06 Desember 2025, 17:06 WIB
Share
Copy Link
Batalkan

Liputan6.com, Kolombo - Sri Lanka masih siaga menghadapi potensi tanah longsor setelah Siklon Ditwah yang melanda negara itu pekan lalu, sementara jumlah korban tewas akibat banjir terus meningkat hingga mencapai 607 orang.

Pusat Penanggulangan Bencana melaporkan sekitar 214 orang masih hilang, dan banyak di antaranya kini diperkirakan telah meninggal, dikutip dari laman DW, Sabtu (6/12/2025).

Bencana tersebut merusak lebih dari 5.000 rumah dan menghancurkan ribuan hektar lahan pertanian.Organisasi Penelitian Bangunan Nasional (NBRO) yang memantau kondisi lereng masih mengeluarkan peringatan terbaru.

“Curah hujan dalam 24 jam terakhir telah melampaui 150 mm. Jika hujan berlanjut, masyarakat diminta segera mengungsi ke lokasi aman karena risiko longsor meningkat,” ujar NBRO pada Jumat.

Presiden Anura Kumara Dissanayake menyebut Siklon Ditwah sebagai salah satu bencana terbesar dan paling menantang dalam sejarah Sri Lanka.

Upaya Penanganan dan Pemulihan

Militer Sri Lanka mengerahkan ribuan personel untuk membantu pembersihan dan evakuasi.Pemerintah memperkirakan biaya rekonstruksi mencapai 6 hingga 7 miliar dolar AS.

Meski pemerintah membuka peluang bagi masyarakat untuk memberikan donasi, Presiden Dissanayake menjanjikan kompensasi besar bagi warga yang kehilangan rumah dan mata pencaharian.

 

2 dari 2 halaman

Sri Lanka Ajukan Penundaan Pencairan Dana IMF

Dalam upaya menstabilkan kondisi ekonomi pascabencana, Presiden Dissanayake meminta Dana Moneter Internasional (IMF) menunda pencairan angsuran keenam dari paket bailout 2,9 miliar dolar AS. Pemerintah ingin waktu tambahan untuk menegosiasikan pencairan yang lebih besar.

IMF semula dijadwalkan menyetujui pencairan 347 juta dolar pada 15 Desember.

IMF mengonfirmasi bahwa Sri Lanka telah meminta dukungan tambahan sekitar 200 juta dolar untuk menanggulangi kerusakan siklon. Permohonan itu saat ini masih menunggu persetujuan dewan.

“IMF terus berkomunikasi intensif dengan otoritas Sri Lanka dan berkomitmen mendukung upaya pemulihan serta penguatan ketahanan negara tersebut,” kata Evan Papageorgiou, Kepala Misi IMF untuk Sri Lanka.

Teddy Tri Setio BertyTim Redaksi
Share
Copy Link
Batalkan
Lagi Diskon Harbolnas 12.12
Lihat Selengkapnya

TODAY IN HISTORY

Berita Terkini

Lihat Semua
-->