Sukses

-->

Pantai Utara Tangerang Diduga Tercemar Limbah Minyak Kapal, Dinas Lingkungan Hidup Bergerak

Perairan pesisir pantai utara (pantura) di Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tanggerang, Banten diduga tercemar limbah minyak.

Diterbitkan 06 Desember 2025, 15:05 WIB
Share
Copy Link
Batalkan
Jadi intinya...
  • Perairan Tanjung Burung diduga tercemar limbah minyak dari aktivitas kapal.
  • Video nelayan merekam cairan pekat mengapung, memicu kekhawatiran ekologis dan sosial.
  • DLH Tanggerang berkoordinasi dan mengirim laporan ke KLHK untuk investigasi lebih lanjut.

Liputan6.com, Jakarta - Perairan pesisir pantai utara (pantura) di Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tanggerang, Banten diduga tercemar limbah minyak akibat aktivitas kapal di sekitar Laut Jawa. 

Hal itu terungkap setelah beredarnya video seorang nelayan pesisir yang merekam kondisi laut, dan kemudian menyebar di media sosial (medsos).

Situasi tersebut memicu kecurigaan bahwa telah terjadi tumpahan minyak di perairan Tanjung Burung, ditandai dengan cairan pekat yang mengapung dan tidak menyatu dengan air.

"Tahu dari mana ini, limbah apa ini?. Tau begini gimana dapat ikan. Arahnya kayanya dari Priuk?," ujar nelayan, melansir Antara, Jumat 5 Desember 2025.

Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran luas, sebab dampaknya tidak hanya mengganggu kondisi ekologis, tetapi juga berpotensi menghambat aktivitas harian masyarakat pesisir.

Pemerintah daerah (Pemda) mulai melakukan langkah penyisiran, namun masyarakat berharap investigasi dilakukan secepatnya mengingat risiko pencemaran minyak kerap memerlukan penanganan segera agar tidak menimbulkan kerusakan jangka panjang.

Adanya cairan bewarna pekat yang terlihat di perairan Tanjung Burung membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tangerang segera turun tangan.

"Informasi tersebut telah diproses dan ditindaklanjuti melalui koordinasi dengan instansi terkait," kata Kasi Bina Hukum DLH Kabupaten Tangerang, Sandi Nugraha.

Sandi menegaskan, laporan tersebut tidak diabaikan dan sudah diteruskan kepada pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat.

2 dari 3 halaman

Bergerak Sesuai Prosedur

 

Sandi menyampaikan, pihaknya bergerak sesuai prosedur, dengan memastikan setiap temuan dicatat dan diteruskan kepada instansi yang memiliki kewenangan penelitian. 

"Sudah kami sampaikan ke provinsi dan pemerintah pusat, saat ini kami sedang menunggu tindak lanjutnya," terang dia.

Dalam upaya memastikan apakah cairan yang ditemukan itu benar mengandung unsur pencemar, DLHK Kabupaten Tangerang telah mengirim laporan resmi kepada Kementerian Lingkungan Hidup untuk diteliti lebih mendalam. 

"Kalau penelitian kewenangannya ada di kementerian. Nanti itu bisa dipastikan terkait pencemarannya," tutur Sandi.

Dia menjelaskan, kecurigaan terkait asal cairan tersebut muncul melalui laporan dan kesaksian para nelayan yang sehari-hari beraktivitas di wilayah pesisir. 

3 dari 3 halaman

Dugaan Sumber Pencemaran dan Penjelasan

Menurut Sandi, para nelayan menyebut gumpalan berwarna kuning emas itu kemungkinan berkaitan dengan aktivitas pengangkutan minyak menggunakan kapal tanker dari wilayah pesisir Cirebon. 

Sandi mengungkapkan bahwa keterangan dari nelayan menjadi dasar awal dugaan sumber pencemaran.

Ia menyebut kemungkinan bahwa cairan ini merupakan sisa minyak yang jatuh saat proses distribusi menggunakan kapal. 

"Jadi itu mungkin minyak bumi yang bocor dari kapal tanker," ucap Sandi.

Meski demikian, pemerintah daerah tidak dapat menetapkan kesimpulan sepihak sebelum ada hasil resmi dari penelitian kementerian terkait. 

Karena itu, temuan ini tidak hanya menjadi perhatian tingkat lokal, tetapi juga menjadi bahan evaluasi dan penyelidikan pemerintah pusat untuk menentukan apakah gumpalan tersebut benar berasal dari aktivitas kapal tanker atau berasal dari sumber lain yang masih perlu ditelusuri.

Khamelia Marsha, Devira PrastiwiTim Redaksi
Share
Copy Link
Batalkan
Lagi Diskon Harbolnas 12.12
Lihat Selengkapnya

GEMPA HARI INI

Berita Terkini

Lihat Semua
-->